Sabtu, 27 Juni 2009

Kesan Saat Merias Bule

Pengalaman merias yang menarik dan cukup mengharukan yang pernah dialami yaitu ketika beberapa waktu yang lalu diminta merias pasangan pengantin, yang wanita asli kelahiran daerah Kediri sementara calon suaminya seorang Bule Belanda yang baru datang dari Nederland. Si bule begitu antusias ketika pakaian demi pakaian pengantin gaya Solo dikenakan ditubuhnya yang membuat penampilannya seperti seorang raja. Begitu juga 4 orang anggota keluarganya yang datang dari Belanda , yang rata-rata ukuran tubuhnya besar tersebut, mereka "menuntut" untuk juga dapat ikut berpakaian Beskap komplit seperti yang dikenakan pasangan pengantin.
Namun karena permintaan mereka yang datang mendadak dan sebenarnya tidak sesuai dengan order yang sudah disepakati sebelumnya, disamping harus dipilihkan baju beskap yang relatif besar ukurannya yang kebetulan tersedia pada saat itu, tetapi yang menimbulkan masalah adalah sandal selop yang ada ternyata tidak muat dipakainya.
Akhirnya dua orang anggota keluarga tersebut tidak memakai sandal selop sebagaimana seharusnya, tetapi mereka tetap memakai sepatu olah raga yang memang sejak kedatangannya sudah dipakai. Mereka kagum dan bangga bisa ikut menerapkan budaya tradisional Jawa yang adiluhung yang tidak terdapat dinegaranya.
Meskipun dengan penampilan yang kelihatan lucu dimata tamu-tamu yang hadir, mereka tampak begitu gembira dan puas dengan penampilannya, dan mampu menyemarakkan acara pesta perkawinan yang berlangsung. Sayang karena kesibukan saat itu, penawaran untuk merias pengantin gaya Jawa untuk salah satu anggota keluarga mereka yang akan melangsungkan pernikahan di negeri Belanda tidak dapat dipenuhi. Sayang ya....
Sebagai sumbangsih bagi sesama, Ibu Sundari dengan senang hati akan memberikan Konsultasi Gratis pertelepon atau bertemu muka dengan Calon Pengantin mulai kegiatan pranikah dan bagaimana acara yang akan digelar nantinya, melalui telepon 0274 372784 atau HP 08121580238. Perlu diingat bagi keluarga Calon Pengantin, bahwa kegiatan penyelenggaraan acara perhelatan pernikahan sebaiknya persiapannya sudah dimulai sejak 3 bulan sebelumnya, terutama sejak memesan Gedung untuk Pesta Pernikahan, Catering dan juga konfirmasi kepada Juru Rias,jadi sebaiknya bergegaslah agar puas...

Jumat, 26 Juni 2009

Profil Ibu Sundari sebagai Ahli Rias Pengantin


Ibu Sundari yang berlatar belakang pendidikan bidang keuangan dan perbankan ini akhirnya mengambil langkah untuk bekerja secara mandiri sebagai wirausaha, dan telah menekuni profesi sebagai penata rias pengantin selama kurang lebih 15 tahun. Di masa kuliahnya, ketika ada waktu luang dimanfaatkan untuk mengikuti berbagai kursus seperti kursus modiste, kursus kecantikan dan kursus kewirausahaan yang akhirnya bermanfaat dalam pengembangan usahanya. Sebelumnya, pernah berprofesi sebagai karyawan di sebuah bank swasta, namun jiwa wirausaha yang mengalir dari ibunya menyebabkan lebih memilih mandiri dengan mengembangkan usaha dalam bidang usaha yang berkaitan dengan berbagai kebutuhan wanita, mulai dari membuka salon kecantikan, produk pakaian, kebutuhan kecantikan dan wewangian.
Keahlian tata rias diperoleh dari belajar dibeberapa lembaga kecantikan dan ahli-ahli rias pengantin terkemuka di Indonesia, serta melakukan kerjasama dengan sesama rekan ahli rias pengantin maupun dengan para seniornya. Keahlian ini terus ditekuni dan dikembangkannya disamping selalu belajar dari berbagai perkembangan yang terjadi dalam dunia tata rias pengantin baik yang berdasarkan pakem tradisional maupun modern, dan hasilnya banyak keluarga yang menjadi pelanggan setia ketika mereka mempunyai hajat perhelatan pernikahan.
Kegiatan tata rias pengantin ini dilakukannya baik didalam maupun diluar kota Yogyakarta, termasuk diantaranya Jakarta, Semarang, Kediri, Bandung sampai Denpasar dan kota lainnya.
Dengan berpegang pada komitmen untuk selalu melestarikan budaya bangsa, Ibu Sundari bertekad untuk berkontribusi secara proaktif dalam mengembangkan Seni Rias Pengantin Tradisional Jawa.